Merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk
menuntut ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah agar kita dapat menghindari
dan menolak syubhat (sesuatu yang masih samar dan dipertentangkan hukumnya
berdasarkan dali-dalil yang ada dalam Kitab dan Sunnah, dan maknanya pun masih
diperdebatkan) didalam memahami agama Islam. Telah kita sepakati bersama
bahwa hanya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah kita dapat selamat dan tidak akan
tersesat. Rosulullah SAW bersabda :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ
تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا، كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ.
TAROKTU FIIKUM AMROYNI LANTADHILUU MAA
TAMASSAKTUM BIHIMA,
KITAABALLAHI WA SUNNATA NABIYYIHI
“Aku tinggalkan pada kalian dua
perkara, jika kalian berpegang teguh dengan keduanya kalian tidak akan sesat
selama-lamanya yaitu: Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya”
(Hadist Riwayat Malik secara mursal (Al-Muwatha’ Juz
2 : 999).
Adakah pilihan lain agar kita termasuk
dalam orang-orang yang selamat dan agar umat Islam ini memperoleh kejayaan
selain mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para Salafus Shalih? Yang kita tahu,
sebenar-benar ucapan adalah Kalamullah, sebaik-baik petunjuk adalah Sunnah Rosulullah
SAW dan sebaik-baik generasi adalah generasi sahabat yang telah Allah puji dan
Allah ridhai.
Suatu kebahagiaan kiranya bila kita
termasuk dalam golongan yang selamat, golongan Tha’ifah Manshurah (kelompok
yang mendapat pertolongan) dari Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar