Sejarah Nama
BM45 adalah singkatan dari Binjai Musik RT 04 Dusun 05, karena alamatnya berada di Jl. Dr. Moh. Hatta Lr. Binjai RT 04 Dusun 05 Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur. Namun setelah pemekaran desa alamat tersebut pindah ke Desa Air Paoh, dengan alamat Jl. Dr. Moh. Hatta Lr. Binjai RT 03 RW 07 Desa Air Paoh Kecamatan Baturaja Timur.
BM45 adalah group musik orgen tunggal dengan peralatan sederhana; keyboard, gitar dan suling (orgen flus). Didirikan pada tanggal 01 Nopember 2000. Dengan kesederhaan ini jadilah BM45 berjalan dari lorong ke lorong, dari panggung satu ke panggung yang lain sampai antar kabupaten.
Terlepas dari persoalan benar atau tidak benar, boleh atau tidak boleh secara hukum agama dan adat BM'45 berjalan dengan kesederhanaannya. Mudah-mudahan tanpa Miras, tanpa Narkotika.
Foto di sebuah panggung |
Dalam rentang tahun 2000 sampai sekarang, pemain keyboard, gitar dan suling BM'45 telah berapa kali mengalami pergantian. Tentunya dengan sebuah catatan, sesuai dengan mottonya, "silaturrahmi dan gembira" pergantian tidaklah diwarnai dengan pertengkaran. Dengan kata lain perpisahan yang terjadi tidaklah disebabkan oleh ketidakserasian, namun semata-mata karena memang tidak dapat dihindari karena situasi.
Adapun pemain keyboard tersebut adalah Giok bersama Tiyek dan Arnold (pemain awal sebagai start berdirinya BM'45). Waktu itu Giok pemain tetap Orgen Ressi, Tiyek pemain tetap Orgen Primadona sementara Arnold adalah seorang seniman lukis di OKU. Terkadang ada juga digantikan oleh Juanda dan Herry serta Cek Olah.
Kemudian hadir Zulkarnain (Zul). Pemain mantap BM45 pertama kali, berambut gondrong dan berpenampilan koboy. Lalu digantikan oleh Warham Robby (Robby). Pemain mantap BM45 kedua sampai sekarang (saat tulisan ini dibuat), yang diajak dan dididik dari nol.
Adapun sebagai pemain Gitar, adalah Rusli yang menggebrak pertama kali BM'45 memainkan orgen flus. Kemudian disusul oleh Karta dan Imral. Terakhir pada saat ini dimainkan oleh Eko.
Dan sebagai pemain Suling pertama kali ditiup oleh Mamat, disusul oleh Udin dan terakhir oleh Rohman.
Alhamdulillah, ditengah gejolak permasalahan bangsa yang dinamakan dekadensi moral BM45 dapat tegar, tidak turut hanyut mengikuti arus. Kalaupun mungkin ada itu hanya segelintir kisah lapangan yang tidak merubah arah dan tujuan BM45 untuk sekedar bergembira dalam silaturahmi.
BM'45 juga mohon kepada semua konsumen untuk bersama-sama menjaga diri secara moral khususnya pribadi untuk tidak merusak, minimal tidak merusak diri sendiri. Bersama-sama juga menjaga penampilan minimal tidak menunjukkan noraknya musik dan lagu yang kita tembangkan. MARI KITA MAIN MUSIK dan JANGAN RUSAK OLEH MUSIK.
Video diatas adalah kenangan bersama Mbak Ega, penyanyi BM45 yang dalam kesehariannya tenaga honorer sipil di Polres OKU, kemudian mengundurkan diri dari BM45 setelah menikah (2008)